Senin, 29 Oktober 2012

Kulit Sehat itu Sebuah Kebutuhan !!


Setelah enam tahun di kota Semarang untuk melanjutkan kuliah dan sempat bekerja disana, akhirnya pada tahun 2011, saya memutuskan untuk kembali kekampung halaman di Kupang Nusa Tenggara Timur.
Walaupun saya lahir dan besar di Kupang, tetapi enam tahun di Semarang (sekali liburan ditahun 2008), cukup membuat saya harus kembali menyesuaikan diri lagi dengan kondisi dan situsasi di Kupang. Dan siapa sangka termasuk didalamnya mengenai kulit.

Saya termasuk perempuan tomboy yang sempat tidak peduli dengan kesehatan kulit sampe akhirnya kesadaran itu muncul sendiri. Ketika mengetahui bahwa menjaga kesehatan kulit itu adalah hal penting, apalagi dengan kondisi saat ini, dimana matahari sudah semakin luarbiasa teriknya. Berbeda dengan Semarang atau pulau Jawa pada umumnya, wilayah Nusa Tenggara Timur beriklim kering yang dipengaruhi oleh angin musim. Periode musim kemarau lebih panjang, yaitu 7 bulan (Mei sampai dengan Nopember) sedangkan musim hujan hanya 5 bulan (Desember sampai dengan April). Suhu udara rata-rata 27,6° C, suhu maksimum rata-rata 29° C, dan suhu minimum rata-rata 26,1° C. Kondisi udara yang berbeda juga ternyata cukup punya pengaruh terhadap kulit bahkan ini pun akan sangat mempengaruhi jenis produk yang kita pakai untuk menjaga kesehatan kulit kita.

Emmm.. rasanya kalau berbagi cerita di blog, kurang lengkap kalau tidak turut menyertakan cerita saya berikut, yang tentunya bukan hanya untuk perempuan tetapi bagi para lelaki juga. Nah berikut ini cerita lengkapnya.

Well, bicara kesehatan kulit bukan hanya mengenai apakah kulit itu terlihat putih atau tidak, bukan hanya wajah tapi seluruh tubuh juga harus di jaga kesehatannya. Untuk menjaga kesehatan kulit tentunya kita pun harus mengenali jenis kulit kita masing-masing. Kulit saya sendiri kecenderungannya cukup kering. Untuk kulit kering perawatan yang saya lakukan bukan hanya pagi hari tentunya juga dimalam hari, dimana ini pun akan turut menjaga kelembapan kulit. Karena nyatanya kulit kering itu kecendrungannya adalah cepat mengalami keriput. 

Selain menggunakan cream malam untuk wajah, saya juga menggunakan body lotion pada seluruh tubuh untuk perawatan kulit tubuh malam hari. Kenapa pada malam hari itu penting, sesuai dengan penjelasan dari dokter spesialis kulit dan kelamin Eddy Karta yang saya baca adalah karena pada malam hari sel-sel kulit memperbaiki diri dengan membangun sel baru serta kolagen yang rusak. Proses ini terjadi melalui pembelahan sel-sel lapisan kulit, dan memproduksi lapisan sel kulit yang baru. Saat malam hari terjadi pembelahan sel-sel lapisan kulit dan ketika itu kandungan air pada kulit paling banyak menghilang, hingga 25 persen dibandingkan pada pagi atau siang hari. Oleh karena itu, kulit juga memerlukan pelembab pada malam hari, karena pada malam hari kulit tubuh paling banyak kehilangan kelembaban dan butuh bekerja ekstra untuk proses regenerasi.

Nah produk terbaru yang oke banget, yang patut di coba adalah CitraNight Whitening.  Bisa dibilang ini cukup menyenangkan karena di Kupang sendiri belum ada Rumah Cantik Citra, jadi saya buat sendiri dirumah :P 


Saya menyarankan Citra Night Whitening bukan asal menyarankan, Ada beberapa hal yang petut di ketahui bahwa Citra Night ini mengandung bahan alami seperti minyak biji anggur dan mulberry. Minyak biji anggur tak hanya membantu meremajakan kulit dan memenuhi gizi yang dibutuhkannya, namun juga bisa membuat kulit Anda berkilau. Bukan hanya itu ternyata Minyak biji anggur juga digunakan sebagai obat untuk penyakit kulit. Kemudian Mullberry. Buah ini yang terkenal khasiatnya untuk kesehatan tubuh ini juga ternyata sangat bermanfaat untuk kulit, karena mengandung banyak manfaat sebagai anti-aging, mencegah kerutan, dan vitamin.
Nah tanpa harus membelinya satu persatu lalu meramu, yang tentunya saya harus punya waktu yang cukup banyak, sedangkan kalau sudah capek pulang kerja, yang ingin dilakukan hanyalah bersantai. Dengan Citra Night Whitening ini sudah sangat memudahkan.
Kemudian ada hal lain pula yang ingin saya tekankan disini. Bahwa dalam perawatan kulit tubuh malam hari ini bukan hanya baik dilakukan oleh perempuan saja tetapi juga baik untuk laki-laki lho. Karena mengingat kondisi alam saat ini yang semakin tidak bersahabat dengan kulit. Bagi saya, sah-sah saja bila laki-laki melakukan perawatan. Bukan mentel tetapi ketika kulit itu bersih pasti sangat nyaman untuk dilihat :D . Selain itu, bukan hanya jenis kulit yang berbeda tetapi warnanya pun berbeda-beda. Mulai dari yang putih, kuning langsat, sawo matang hingga hitam/coklat. Saya tidak berkata bahwa yang hitam/coklat akan menjadi putih. Karena nyatanya adalah setiap orang punya tingkat kecerahannya masing-masing. Apapun warna kulit kita, yang terpenting adalah kulit kita itu sehat. Apa artinya kulit putih bila tak terawat. Jadi selain mengkonsumsi makan dan minuman sehat, jangan lupa untuk menggunakan Citra Night dengan bahan alami untuk perawatan kulit malam hari anda dan rasakan sendiri khasiatnya. 
Ingat pula bahwa kulit yang sehat itu sebuah kebutuhan seperti kesehatan tubuh lainnya, yang bukan hanya diperuntukkan bagi perempuan saja tetapi juga laki-laki. Salam Kulit Sehat Kawan!!








Kamis, 27 September 2012

Bermain Jari & Mantra


Mari berkumpullah disini
Lalu jangan ragu hantarkanlah kedua telapak tanganmu disini
Mari sama-sama menyusunnya hingga bertingkat disini

Lalu ucapkalah mantra itu sebanyak jumlah telapak tangan kita
Setiap selesai mengucapkan mantra itu, bukalah
Bukalah selebarnya jangan kau tahan

Setelahnya...
Dengarlah tanya ku ini
Dan jawablah, jangan kau diam
Jawablah terus hingga jariku menyentuh tanah ini
Sebagai tanda keberhasilan jariku melewati himpitan jari kalian


Tumbu-tumbu blalang
Belalang minyak rom
Rom caka lele tom tom tom
Sembayang kapiten buka satu di bawah


NonaHana
Minggu, 091011 - 19.53 WITA

Menemui Ayah

Ajakanmu itu menyulitkanku. Kita baru akan ke kota itu seminggu lagi tapi ketika pintamu itu kau ungkapkan, seketika jantungku berdetak cepat. Kau tahukan apa yang terjadi bertahun-tahun kala itu?
Keberadaan aku yang tidak ia anggap, hidupku yang terlantar tanpa sedikitpun rasa iba dia berikan. Dalam kartu keluarga, namaku tertulis sebagai anak ke empat (sang anak bungsu), tetapi hari-hariku bagai orang asing baginya. Pertanggungjawaban seorang ayah dalam bentuk menafkahi anaknya tidak ia lakukan. Entah apa yang salah dengan keberadaanku. Aku, dia perlakukan beda dari yang lain.

Hanya satu yang ku syukuri saat itu, karena aku bertemu denganmu. Kau bagai malaikat yang Tuhan kirim untuk berada pada masa sulitku. Tapi sayang bisakah kita tunda pintamu ini?

***

"Sayang, dah siap??" Tanya Vina
"hah?? itu apa?" balasku bertanya
"Sedikit oleh-oleh untuk ayah, pasti dengan kondisinya saat ini, telur, beras, mie instans ini sangat penting untuknya"
"Untuk apa kau belikan itu?!"
"Sayang, kalau kau bersikap yang sama, apa bedanya kau dengan ayah? Ingat, bagaimanapun dan apapun yang sudah terjadi, ia tetap ayahmu"

Tanpa banyak kata, aku menyetujui niat istriku.

Jujur, ini tak mudah bagiku. Aku akui, kalau diam-diam aku sering bertanya pada orang yang mengetahui keberadaan ayah. Diam-diam aku menangis dalam ketetapanku untuk tak mau berhubungan lagi dengannya. Dalam keacuhanku, dalam kebencianku, ingin sekali memperkenalkannya kepada anakku kalau dialah ayahku, dan dapat kau panggil dia Opa.
Senang melihat kehangatan keluarga istriku, ketika kami berkumpul, ada suasana yang sebenarnya aku pun rindu itu terjadi pada keluargaku.

"sayang..." Sapa Vina
"Iya..." Jawabku
"Pasti bisa dilewati dengan baik"

Mendengar kata itu, cukup membuatku sedikit tenang. Ya paling tidak ada Vina, sang penolong yang Tuhan bri dalam hidupku. Sang malaikat pemberian Tuhan sejak masa tersulitku kala itu hingga akhirnya sukses dapat ku genggam.

***

"Yah, besok jangan lupa berobat ya. maaf tidak bisa mengantar, karena besok harus kembali" kataku lembut
"Iya tidak apa-apa, ayah bisa sendiri" Jawab ayah
"pulang dulu ya yah" pamitku sambil memberi rangkulan pada ayah
"Ayah kami pulang" sambung Vina

Ini ke sebelas kalinya aku menemui ayah. Perlahan namun pasti, aku mulai terbiasa untuk mengunjunginya setiap kali aku berkunjung kekota ini. Dan benar kata Vina, lama kelamaan aku akan merasakan langkah kaki yang mulai lebih ringan. Tidak lagi merasakan sesak ketika ingatan tentang masa itu muncul. Dan seperti hari ini, ada rasa yang beda ketika akhirnya aku merangkulnya, setelah sekian lama aku lupa bagaimana seharusnya hubungan seorang anak dan ayah itu terjalin.

Ya... sekejam apapun dia saat itu, dia tetap ayahku. Dan Lihatlah betapa miripnya wajahku dengan wajah ayah



By NonaHana
130711 - 22.37 WITA

Senin, 16 Juli 2012

Bunga Rumput

Memang tak seperti mawar, pula tak seperti melati yang menebar aroma khas. Hanya begini saja, tapi mata dipuaskan dalam pesona kesederhaannya...

Cabut saja hari ini, esok atau kapan pun akan kembali tumbuh.
Liar...???
begitulah ia... Tapi tak perlu takut sakit karena duri, pun aromanya yang tidak khas tak perlu membuatmu malu akan baumu sendiri
150712 - NonaHana

Balon

Akan segera pecah setelah kau meniupnya. Berapa lama, tak perlu kau hitung. Nikmati saja bermain dengannya. Nikmati ceria yang ditawarkan dan kejutan khas bila pecahnya menyapa telingamu.



Dari Google
150712 - NonaHana

Sabtu, 07 Juli 2012

Bersama Intang

Akhirnya malam ini hujan tidak turun menyapa malam yang selalu ku nanti.
Lalu sebuah rencana seperti malam-malam itu akan segara ku lakukan lagi. Setelah rutinitas bermusik ini selesai, setelah kantong ini lumayan penuh dan memenuhi target, akan segera ku lakukan.

"Sepertinya sudah cukup ini... hemmm lumayan malam ini lebih seribu lima ratus, Itang aku datang..!!" kataku dengan semangat.
Lalu dengan segera mengambil kantong plastik yang sempat ku titipkan pada bu Ratih, sang pemilik kios kecil di ujung jalan Sudirman. Isinya bukan apa-apa, hanya sebuah tumpukan kertas yang masih bisa ku jadikan buku karena masih terdapat sisi yang kosong dan juga sebuah pensil merah yang pernah ku temukan di dekat tong sampah.

***

Akhirnya sampai juga. Langkah kaki ini semakin semarak seperti gejolak rinduku pada Itang. Sudah tiga hari ini, aku tak menemuinya karena hujan.
"Hah.... selamat malam Itang...!!" Sapaku semangat sambil mengambil posisi nyaman dimana aku bisa lebih jelas memandangnya.
"Maaf tiga hari ini aku tak mengunjungimu dan kau tahu itu karena hujan. Toh kalau pun aku datang, kau tetap tak bisa ku jumpai. Tapi tenang Itang, aku sudah menuliskan cerita apa saja yang terlewatkan selama 3 hari ini." Lanjutku sambil memberikan senyuman seolah merayu, lalu mulai membacakannya.

"Itang, hari pertama itu karena hujan lebat seharian, aku tak bisa dapat banyak dan sialnya lagi-lagi pria dewasa itu datang dan sempat merogoh-rogoh lagi tang. Aku takut kalau aku teriak, kau ingatkan kejadian sebulan yang lalu? karena mencoba berteriak kemudian ia menyisakan goresan pada betisku. Hemmm... Oh ya Itang dihari kedua, ada ibu-ibu datang nyamperin terus kasih aku sebungkus nasi. Kali ini bukan rombongan seperti biasa. Ibu itu datang, terus bicara sebentar, lalu pergi begitu saja. Tapi aku suka sekali dengan senyumnya, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang beda. Dan setelah ibu itu pergi, sempat terlintas apakah ibuku itu seperti itu?. Tapi aku rasa tidak, karena tidak mungkin ia meninggalkan aku begitu saja. Ingatkan bagaimana ibunya Rani, Iwan, apalagi ibunya Sarah."
Entah kenapa sampai pada cerita ini, dadaku sesak sekali. Tapi aku harus segera menyelesaikan ceritaku ini, " Itang, hehehehe... aku ingin menangis, tapi tenang saja akan ku ceritakan sampai selesai. Kemarin, aku bertemu Eko, dia menggandeng Rani. Emmm... aku akhirnya tahu bagaimana rasanya cemburu tang...!! Tapi tak apa, hari ini aku bisa menyapamu itu sudah lebih dari cukup."
Menyapu air mata yang kemudian mengalir hebat di pipi sambil memasukkan kembali kertas itu kedalam plastik.
"Itang... emmmm... Itang... di di di si i i ni se se se sak...!." Kataku dengan terbata-bata karena menahan teriakan yang sudah didahului dengan derasnya derai air mata.
"Itang terima kasih ya selalu menemaniku. Kau harta berharga untukku. Aku harus segera pulang, besok aku tidak bisa datang dan mungkin seminggu, tapi semoga aku bisa menemui, atau paling tidak bisa memandang jelas wajahmu walaupun bukan disini aku memandangnya. Aku pulang ya Itang, AKU SAYANG KAMU!!"

Itang, sapaan ku untuk bintang selama tiga tahun ini. Tiga tahun yang lalu, aku pernah tergopoh-gopoh dengan memar dikaki, lalu karena tak kuat aku beristirahat disitu, di tempat aku duduk tadi. Mata ku yang bengkak terpesona dengan bintang malam itu dan aku melihat jejeran bintang yang tersenyum padaku. Lalu malam itu aku beranikan diri untuk bercerita padanya, tentang kelakuan Geteng. Malam itu yang ke tiga kalinya Geteng menjamah tubuhku. Dulu Geteng adalah harapan untukku tapi entah kenapa ia pun suka sekali memukulku. Aku pikir ia benar-benar mencintaiku. Seorang Pria dewasa. Aku sempat merasa nyaman dengannya. Tapi beruntung malam itu adalah malam terakhir, karena seminggu kemudian Ia mati tertikam musuhnya.
Hemmm... malam terakhir dan awal untukku, yang akhirnya bertemu Itang. Sebelumnya aku sudah pernah bertemu, tapi malam dengan senyum Itang itu, jadi awal aku merasakan bahwa bintang bukan hanya perhiasan yang kupunya pada malam hari, bukan hanya sekedar harta yang bisa sedikit ku banggakan dari keberadaanku. Walaupun aku tahu bintang itu bukan hanya untukku.
Sejak malam itu, aku selalu bersyukur karena aku punya Itang. Walaupun setiap kali aku berjumpa dengannya, aku harus berada ditempat yang sangat menyengat bau busuknya, karena berjarak 3 meter dari situ ada TPS. Tapi biarlah bau, yang penting aku bisa dengan nyaman berada disini, tanpa ada yang mengganggu. Memang kata orang-orang ada tempat lain yang jauh lebih menarik, tapi terlalu jauh, sedangkan aku hanya punya waktu sebentar untuk bisa menemui Itang.
"Tuhan, seminggu ini aku tak akan bertemu Itang, kalau boleh, nanti ketika aku bisa menemuinya, jangan hujan ya..., atau jangan mendung ya Tuhan, karena aku akan bercerita lagi padanya." Doaku dalam hati sambil berjalan cepat, karena kalau telat pulang, bisa-bisa memar lagi badanku.



NonaHana
010811 - 21.57 WITA