kalau kau bisa membedakan siang dan malam
aku tidak...
kalau kau bisa membedakan panas dan dingin
aku tidak...
kalau kau bisa membedakan lapar dan kenyang
aku tidak...
semuanya terasa sama, seoalah ak ini mati rasa
semuanya terasa hambar tanpa rasa
mungkin itu lah sedikit gambaran yang bisa disimpulkan dari apa yang terlihat pada kehidupan
para manusia yang berada dijalanan.
terlepas dari apapun tanggapan orang-orang tentang kehidupan dijalanan. terbesit suatu peringatan akan diri ini.
teriknya panas matahari... derasnya hujan... lapar... haus... seolah bukan sesuatu yang penting untuk dipusingkan.
dapat berapa, lebih banyak atau tidak dari yang kemarin mungkin itulah yang lebih penting.
kehidupan yang sangat keras sudah mereka icip bahkan tak sedikit itu sudah dimulai dari awal mereka membuka mata didunia ini.
yaaaa itu lah sedikit dari apa yang terbaca dari mereka.
dan dari yang sedikit ini, dari yang dpandang sebelah mata ini
arti akan hidup yang lebih lagi malah didapat dari mereka.
pernahkan ak(kamu) merasa kepanasan dan akhirnya kebal dengan terik yang mebuat kulit ini terbakar???
pernahkah ak(kamu) merasa kedinginan dan kehujanan, lalu dengan baju yang basah aku harus tetap menikmati itu sampai besok??
pernahkan ak(kamu) merasa tidur dikasur terkeras seperti jalan dan trotoar??
pernahkan ak(kamu) berhari-hari harus menahan lapar karena tak ada sepersen pun uang di kantong??
pernahkan ak(kamu) merasakan ketakutan seperti ketakutan mereka yang hidup dijalanan yang sangat jelas ketidaknyamanannya dan sangat tidak aman??
mungkin saja mereka juga sempat protes untuk apa yang yang mereka jalani
tapi... ak (kamu) yang masih bisa makan, walaupun dengan menu seadanya, yang mungkin tetap merasakan panas tapi tidak sampai membakar kulit, yang kalau kehujanan langsung bisa pulang menghangatkan badan, yang bisa merasakan tempat tidur nyaman walapun itu cm kasur biasa dikamar yang mungkin tidak mewah, yang tidak perlu takut dengan kejahatan malam, dan masih banyak hal lain...
dan tepatnya adalah bersyukur untuk apa yang ada saat ini, untuk segala hal.
belajar untuk mengurangi protes akan segala sesuatu
berhenti untuk berpikir paling "sial", paling "kasihan", paling tidak beruntung dll
mengawali tahun yang baru dengan terus belajar untuk mengucapan syukur dalam segala hal itu lebih baik... sebagai langkah awal untuk memulai dan melanjutkan langkah-langkah selanjutnya
memang tidak gampang tapi pasti bisa!
bener banget tuch...
BalasHapusgo impact...